ENTREPRENEURIAL MARKETING: CI-EL
ENTREPRENEURIAL MARKETING: CI-EL
Sejak awal pandemi COVID-19 di tahun 2020, saya sudah berkali-kali menekankan pentingnya Entrepreneurial Marketing untuk melengkapi Professional Marketing. Di masa normal, Professional Marketing menekankan pentingnya productivity, improvement, professionalism dan management (PI-PM), sedangkan Entrepreneurial Marketing adalah tentang creativity, innovation, entrepreneurship serta leadership (CI-EL). Di dalam situasi krisis, saya percaya bahwa CI-EL harus lebih menonjol peranannya dibandingkan PI-PM. Saya juga percaya bahwa creativity, innovation, entrepreneurship serta leadership sebenarnya adalah rangkaian konsep yang terintegrasi, tidak berdiri sendiri.
Pertama adalah creativity. Ini adalah proses berpikir yang akan menghasilkan ide baru. Jadi output dari proses kreatif baru sebatas ide. Ide ini seterusnya hanya akan menjadi imajinasi di dalam kepala atau catatan di atas kertas jika tidak dilanjutkan dengan innovation.
Proses inovasilah yang akan mengubah ide-ide baru menjadi solusi. Jadi, terciptanya solusi adalah ujung dari proses inovasi. Solusi ini haruslah sesuatu yang sudah bisa dirasakan manfaatnya secara nyata, bukan sekedar wacana.
Aspek ketiga adalah entrepreneurship. Sehebat apapun solusi yang dihasilkan tetap tidak akan memberikan dampak jika orang lain tidak tertarik untuk menggunakannya. Ibarat obat, tidak akan terasa khasiatnya jika pasien tidak mau meminumnya. Sebuah solusi harus “dijual” agar sebanyak mungkin orang mau menggunakannya. Inilah tugas dari entrepreneurship. Jadi, hasil dari entrepreneurship adalah value (manfaat) yang dirasakan oleh semua pihak.
Dan akhirnya kita sampai pada leadership. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, leadership lebih fokus pada manusia. Output dari leadership sendiri adalah values (nilai-nilai) yang menjadi budaya di dalam organisasi dan memandu orang-orang di dalamnya dalam berperilaku. Dengan adanya leadership yang baik, organisasi akan memiliki wibawa di hadapan semua stake holder-nya.
Jadi ringkasnya seperti ini:
- Creativity menghasilkan ide baru
- Innovation menghasilkan solusi
- Entrepreneurship menghasilkan value (nilai/manfaat)
- Leadership menghasilkan values (nilai-nilai)
Jika kalian perhatikan, creativity sangat dekat hubungannya dengan innovation dan entrepreneurship bergandengan dengan leadership. Itulah kenapa kami menuliskan singkatannya dengan CI-EL, bukan CIEL. Biasanya, orang-orang kreatif juga cenderung setipe dengan para inovator, sementara mereka yang berjiwa entrepreneur umumnya juga memiliki leadership yang baik.
Nah, yang manakah kalian?
DAFTAR PUSTAKA
Cartwright, S. (2002), “Double-Loop Learning: A Concept and Process for Leadership Educators”, Journal of Leadership Education, Volume 1, Issue 1 - Summer 2002, https://journalofleadershiped.org/wp-content/uploads/2019/02/1_1_Cartright.pdf
John Hopkins University (2020), Innovation and Entrepreneurship during COVID-19 Pandemic, https://coronavirus.jhu.edu/from-our-experts/innovation-and-entrepreneurship-during-the-covid-19-pandemic
McNulty, E. J., & Marcus, L. (2020), “Are You Leading Through the Crisis … or Managing the Response?”, Harvard Business Review, 25 Maret 2020, https://hbr.org/2020/03/are-you-leading-through-the-crisis-or-managing-the-response
Nurcahyadi, G. (2020), “Kecepatan Inovasi Jadi Kunci Pertahankan Bisnis di Masa Pandemi”, Media Indonesia, 24 Agustus 2020, https://mediaindonesia.com/read/detail/339045-kecepatan-inovasi-jadi-kunci-pertahankan-bisnis-di-masa-pandemi