Event Calendar

January 1970

Understanding Suburban Hijab Market: Marketing Communications

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia. Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen. Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya. Report ini akan membahas lebih dalam terkait media informasi yang umum digunakan oleh pengguna hijab daerah suburban di Indonesia.

Understanding Suburban Hijab Market: Competitive Landscape

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia. Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen. Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya. Report ini akan membahas lebih dalam terkait seperti apa kompetisi brand hijab pada daerah suburban di Indonesia.

Understanding Suburban Hijab Market: Daily Hijab Preference

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia. Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen. Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya. Report ini akan membahas lebih dalam terkait seperti apa preferensi hijab sehari-hari bagi pengguna hijab pada daerah suburban di Indonesia.

Understanding Suburban Hijab Market: Formal Hijab Preference

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia. Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen. Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya. Report ini akan membahas lebih dalam terkait seperti apa preferensi hijab formal bagi pengguna hijab pada area suburban di Indonesia.

Understanding Suburban Hijab Market: Customer Anxiety & Desire

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia. Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen. Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya. Report ini akan membahas lebih dalam terkait apa saja faktor pertimbangan, kekhawatiran, serta harapan dari pengguna hijab pada daerah suburban di Indonesia.

Understanding Suburban Hijab Market: Customer Behavior

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia. Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen. Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya. Report ini akan membahas lebih dalam terkait seperti apa perilaku pengguna hijab daerah suburban di Indonesia.

Understanding Urban Hijab Market: Marketing Communications

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia.   Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen.  Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya.  Report ini akan membahas lebih dalam terkait media informasi yang umum digunakan oleh pengguna hijab daerah urban di Indonesia.

Understanding Urban Hijab Market: Competitive Landscape

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia.   Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen.  Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya.  Report ini akan membahas lebih dalam terkait seperti apa kompetisi brand hijab pada daerah urban di Indonesia.

Understanding Urban Hijab Market: Formal Hijab Preference

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia.   Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen.  Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya.  Report ini akan membahas lebih dalam terkait seperti apa preferensi hijab formal bagi pengguna hijab urban di Indonesia.

Understanding Urban Hijab Market: Daily Hijab Preference

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia.   Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen.  Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya.  Report ini akan membahas lebih dalam terkait seperti apa preferensi hijab sehari-hari bagi pengguna hijab urban di Indonesia.

Understanding Urban Hijab Market: Customer Anxiety & Desire

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia.   Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen.  Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya.  Report ini akan membahas lebih dalam terkait apa saja faktor pertimbangan, kekhawatiran, serta harapan dari pengguna hijab urban di Indonesia.

Understanding Urban Hijab Market: Customer Behavior

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia.   Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab.Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen.  Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan sertamemilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya.  Report ini akan membahas lebih dalam terkait seperti apa perilaku pengguna hijab daerah urban di Indonesia.

Understanding Suburban Hijab Market: Full Report

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia.   Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab. Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen.  Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan serta memilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya.  Report ini akan membahas lebih dalam terkait apa saja faktor pertimbangan, kekhawatiran, perilaku dan preferensi konsumen hingga peta persaingan dan media komunikasi yang efektif pada market hijab daerah sub-urban di Indonesia. 

Understanding Urban Hijab Market: Full Report

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, hijab menjadi salah satu kebutuhan hingga gaya hidup bagi banyak wanita Muslim di Indonesia. Berdasarkan catatan Kementrian Perindustrian, sekitar 20 juta penduduk Indonesia menggunakan hijab. Selain itu, terdapat banyak model, jenis bahan hingga brand hijab hadir dan memberikan berbagai pilihan kepada muslimah untuk memilih produk hijab yang mereka sukai. Ini menjadi kompetisi tersendiri bagi para pelaku bisnis hijab untuk menghadirkan produk terbaik yang mampu mengatasi kekhawatiran konsumen, sesuai dengan perilaku dan preferensi konsumen, serta mampu bersaing di pasar hijab. Melihat situasi ini, brand mulai mengambil langkah untuk mengenal lebih jauh pasar hijab di Indonesia.   Dalam membeli produk hijab, konsumen tentu memiliki perilaku dan kebiasaan tertentu. Perilaku dan kebiasaan konsumen dapat dilihat dari channel yang digunakan untuk membeli hijab, frekuensi pembelian, waktu-waktu paling sering konsumen melakukan transaksi, hingga produk komplementer apa yang dibeli bersamaan dengan hijab. Konsumen juga memiliki berbagai pertimbangan hingga kekhawatiran yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk hijab, seperti faktor kualitas hingga reputasi brand. Namun, yang tidak kalah penting adalah preferensi hijab konsumen yang dapat dilihat dari aspek harga, bahan, ukuran, warna dan jenis hijab yang disukai konsumen. Mengetahui perilaku, kebiasaan, dan faktor pertimbangan hingga kekhawatiran konsumen dapat memberikan insight tersendiri bagi pelaku bisnis untuk memutuskan strategi apa yang harus dikembangkan terkait pengembangan serta pemasaran produk yang dapat menarik konsumen.  Tidak hanya itu, mengingat tingginya kompetisi brand hijab di Indonesia, pelaku bisnis juga perlu mengetahui brand apa saja yang telah berhasil menarik perhatian konsumen dan apa alasan dibalik brand tersebut berhasil menarik perhatian konsumen. Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menghadapi persaingan adalah terkait media informasi, channel dan format konten komunikasi yang efektif dan disukai oleh konsumen. Mengetahui hal-hal tersebut, pelaku bisnis dapat belajar dari keberhasilan brand terkait faktor apa saja yang perlu diperhatikan serta memilih media komunikasi yang tepat untuk memasarkan produknya.  Report ini akan membahas lebih dalam terkait apa saja faktor pertimbangan, kekhawatiran, perilaku dan preferensi konsumen hingga peta persaingan dan media komunikasi yang efektif pada market hijab daerah urban di Indonesia. 

Financial Service Industry Newsletter: Upskilling & Reskilling Competencies in Banking Sector

Mengingat adanya perubahan yang cepat dan dinamis pada berbagai industri karena terjadinya pandemi COVID-19, membuat salah satunya sektor perbankan harus beradaptasi untuk mengubah sistem bekerja secara signifikan sehingga berdampak pada kondisi Perusahaan dalam mempertahankan dan menciptakan strategi bisnis serta pengembangan sumber daya manusia. Untuk dapat beradaptasi dengan adanya perubahan yang terjadi, salah satu kunci keberhasilan dalam pengadaptasian bisnis adalah Perusahaan dapat berinvestasi dalam program pembelajaran dan pengembangan untuk upskilling (meningkatkan kompetensi) & reskilling (menambah kompetensi baru) karyawan. Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi yang tentunya akan berpengaruh kepada pekerjaan di sektor perbankan, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan digitalisasi, telah mengubah lanskap sektor perbankan. Sehingga program upskilling & reskilling karyawan di sektor perbankan juga perlu beradaptasi dan memaksimalkan penggunaan teknologi. Apabila tidak cepat beradaptasi, banyak pekerjaan di industri perbankan yang berpotensi akan digantikan oleh teknologi. Namun, meskipun teknologi dapat mengantikan beberapa pekerjaan, perlu diingat bahwa ada banyak aspek-aspek lainnya dalam perbankan yang tetap memerlukan adanya interaksi dengan manusia yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Dalam praktiknya, program upskilling & reskilling karyawan di sektor perbankan dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan yang cocok sesuai dengan karakteristik Perusahaan. Untuk memudahkan terealisasinya di Perusahaan pada sektor perbankan, MarkPlus dapat membantu Perusahaan dalam mewujudkan pengembangan sumber daya manusia.   Ingin mengetahui lebih lanjut terkait dengan update di sektor perbankan terkait upskilling & reskilling competencies?   Berikut kami sertakan newsletter banking sector vol.1 – September 2023   Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi 0811 1220 0999

The Emergence of Fixed-Mobile Convergence in Indonesia

Telekomunikasi menjadi salah satu pilar utama kehidupan manusia di era digital. Interaksi yang dilakukan oleh individu maupun kelompok terhadap sesamanya telah menjadi kebutuhan manusia sedari dulu. Dengan sumber daya yang telah berkembang pesat, batasan geografis sudah tidak lagi menjadi halangan bagi kita untuk berkomunikasi dengan sesama. Hal ini juga diperkuat oleh peristiwa pandemi COVID-19 yang memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa kemampuan komunikasi kita, dengan berbagai sarana dan infrastruktur penopangnya, sudah berada di tingkat yang berbeda. Lebih jauh, setelah mengalami pandemi kita justru melihat tingginya kebutuhan masyarakat dalam menggunakan internet sebagai pintu utama terhadap akses hiburan, komunikasi dan informasi.