Peran Kolaborasi Dalam Membangun Brand Story
Perkembangan era transformatif Marketing 3.0 didorong oleh teknologi baru, memungkinkan konektivitas dan interaktivitas tanpa batas bagi individu dan kelompok untuk berekspresi dan berkolaborasi dengan lebih mudah.
Kemunculan Marketing 3.0 sangat terkait dengan perkembangan teknologi gelombang baru, yang menjadi pendorong utama dalam mengubah cara konsumen terlibat. Dengan fokus pada konektivitas dan interaktivitas, teknologi ini memungkinkan individu dan kelompok untuk berekspresi dan berkolaborasi dengan lancar. Era transformatif ini mencerminkan pergeseran menuju partisipasi aktif, di mana individu beralih dari sekadar konsumen menjadi “prosumen” yang aktif dalam menciptakan dan mengonsumsi berita, gagasan, dan hiburan.
Dalam konteks Marketing 3.0, media sosial memiliki peran sentral, terbagi menjadi dua kategori utama: platform ekspresif dan kolaboratif. Platform media sosial ekspresif, seperti blogging, memberikan wadah bagi individu untuk menyampaikan pemikiran dan pendapat mereka. Platform mikro-blogging seperti Twitter menjadi populer karena kemampuannya menyampaikan gagasan kompleks dalam pesan singkat, hanya dengan 140 karakter. Bahkan dalam dunia korporat, IBM mendorong karyawannya untuk menulis blog sesuai pedoman tertentu, menciptakan era baru di mana pengaruh konsumen turut membentuk narasi pemasaran.
Sebagai pelengkap media sosial ekspresif, platform kolaboratif yang diwakili oleh Wikipedia mencerminkan semangat penciptaan kolektif dan kolaborasi. Keanekaragaman pengetahuan dalam Wikipedia menjadi bukti kekuatan crowdsourcing, dengan banyak kontributor yang dengan sukarela berbagi pengetahuan mereka. Model kolaboratif ini tidak hanya terbatas pada penciptaan konten, namun juga pada inovasi, di mana perusahaan memanfaatkan crowdsourcing untuk mendapatkan ide dan solusi baru. Di tengah perubahan yang dinamis ini, para pemasar berjuang untuk melepaskan kendali atas brand mereka, karena pengaruh konsumen semakin kuat. Oleh karena itu, memupuk kolaborasi antara perusahaan dan konsumen menjadi sangat penting, melihat peran konsumen yang semakin aktif dalam membangun brand story.