Penyebab Kegagalan Aktivitas Digital Marketing
Kenapa pemasaran digital seringkali tak sesuai harapan? Dari perhitungan ROI yang kurang akurat, pendekatan reaktif, hingga ketidakpahaman aturan platform. Temukan tantangan utama dan solusinya.
Dalam dunia pemasaran modern, channel digital telah menjadi medan pertempuran utama bagi brand. Para pemasar, yang didorong oleh revolusi digital, dengan penuh semangat menerapkan berbagai strategi. Namun, tidak semua brand muncul sebagai pemenang. Beberapa brand mengalokasikan sumber daya yang besar untuk digital marketing, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil yang sepadan. Hal ini menimbulkan pertanyaan krusial: mengapa upaya digital marketing seringkali berakhir dengan kerugian?
Terdapat sejumlah tantangan umum yang disinyalir menyebabkan kegagalan digital marketing, dimana beberapa diantaranya dapat menjadi studi kasus yang menarik untuk pembahasan lebih lanjut.
Lemahnya Perhitungan Return of Advertising Spending (ROAS)
Mayoritas kasus kegagalan digital marketing (sekitar 67%) berasal dari kurangnya perhitungan yang kuat dalam Return of Advertising Spending (ROAS) atau Return of Investment (ROI). Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman dampak finansial dari upaya digital marketing.
Reactivity dibandingkan Proactivity
Dalam melakukan digital marketing, pemasar cenderung melakukan pendekatan yang lebih reaktif dibandingkan proaktif, yang berkontribusi terhadap 39% kegagalan. Banyak pemasar tidak berfokus pada mengatasi potensi masalah, melainkan menunggu tantangan muncul dan baru bertindak. Hal ini cenderung menghambat efektivitas aktivitas pemasaran.
Pemahaman yang Terbatas dalam Aturan Platform
Sekitar 16% kegagalan pemasaran diakibatkan oleh kurangnya pemahaman terhadap aturan di berbagai platform media sosial. Setiap platform mempunyai aturan yang unik, sehingga konten yang tidak sesuai dengan beragam aturan tersebut akan menjadi penyebab kegagalan.
Ketidakmampuan untuk Menyesuaikan Cost dan Bentuk Advertising
Faktor penting lainnya yang berkontribusi terhadap 10% kegagalan adalah ketidakmampuan menyesuaikan anggaran dan bentuk iklan yang diinginkan. Fleksibilitas dalam menyesuaikan strategi berdasarkan kinerja dan perubahan dinamika pasar sangat penting untuk memastikan kesuksesan di pasar.
Keterlambatan dalam Pemantauan Performa Kampanye Pemasaran
Terakhir, 6% kegagalan muncul dari keterlambatan dalam memantau kinerja kampanye digital marketing. Dalam lanskap digital yang berkembang pesat, pemantauan secara real-time sangat penting agar dapat melakukan penyesuaian tepat waktu.
Kesimpulannya, pendekatan digital marketing dengan pola pikir strategis sangatlah penting. Keberhasilan dipengaruhi oleh pemanfaatan data yang akurat dan penerapan artificial intelligence (AI) untuk memproses dan menafsirkan data tersebut. Dengan mengatasi tantangan ini, pemasar dapat melalui kompleksitas digital marketing dengan cepat dan mengubah potensi kegagalan menjadi success story.